PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Di abad 20 terakhir ini perkembangan ilmu pengetahuan mencatat
loncatan-loncatan penting dan kemajuan yang sangat pesat. Penemuan baru dan
penciptaan karya terjadi silih berganti, informasi diproduksi dengan cepat
bahkan dua kali lipat setiap tahunnya, dalam disiplin ilmu tertentu seperti
tekhnologi informasi telah menimbulkan kesulitan tersendiri dalam penyimpanan,
penyebaran, penelusuran dan penerapannya oleh karena perkembangan yang begitu
pesat. Akan tetapi, sebelum terlalu jauh melangkah dan membahas ilmu
pengetahuan dan metode ilmiah.
Perlu diketahui bahwa ilmu pengetahuan merupakan
kumpulan yang tersusun secara sistematik, konsisten dan berkesinambungan satu
sama lain yang berasal dari pengalaman dan pengamatan serta telah teruji kebenarannya
dan dapat diandalkan kegunaannya bagi manusia. Adapun metode ilmiah (Scientific
Method) adalah metode atau cara tertentu dalam melakukan kajian untuk
mendapatkan pengetahuan mengenai realitas dari sesuatu melalui jalan percobaan
(eksperimen) atas sesuatu itu. Sedangkan konstruksi atau pembentukan ilmu
pengetahuan dilakukan melalui langkah-langkah metode ilmiah. Hal inilah
kemudian yang membuat kami tertarik untuk membahas mengenai hubungan antara
ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah dalam Ilmu Sosial Budaya Dasar.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1)
Dasar-dasar
pengetahuan
2)
Pengetahuan
dan ilmu pengetahuan
3)
Metode
ilmiah
4)
Hubugan
antara ilmu pengetahuan dan metode ilmiah
5)
Kelompok
ilmu dari Ilmu Sosial Budaya dasar
C. Tujuan
Masalah
Penulisan
makalah ini pada dasarnya bertujuan untuk :
1)
Mengetahui
pengertian ilmu pengetahuan dan metode ilmiah
2)
Untuk
mengetahui hubungan antara ilmu pengetahuan dan metode ilmiah
3)
Untuk
mengetahui apakah hubungan antara ilmu pengetahuan dan metode ilmiah dengan
Ilmu Sosial Budaya Dasar
D. Manfaat
Penulisan
Dengan adanya penulisan makalah ini maka kita dapat
mengetahui hubungan antara ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah, mengetahui
apakah hubungan antara ilmu pengetahuan dan metode ilmiah dengan Ilmu Sosial
Budaya Dasar, lebih rincinya juga mengetahui pengertian ilmu pengetahuan serta
metode ilmiah. Serta mengetahui termasuk kelompok ilmu pengetahuan yang seperti
apakah itu Ilmu Sosial Budaya Dasar.
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Dasar-Dasar
Pengetahuan
1.
Penalaran
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna dibandingkan makhluk hidup lain (hewan dan tumbuhan), sedangkan
pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Manusia dalam kehidupannya
memerlukan pengetahuan, karena manusia mempunyai sifat rasa ingin tahu tentang
sesuatu, dan rasa ingin tahu itu selalu berkembang dari waktu ke waktu, juga
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang selalu berubah dan meningkat.
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan
kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan, tetapi tidak semua kegiatan
berpikir menyandarkan diri pada penalaran. Jadi penalaran adalah kegiatan
berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran.
Sebagai suatu kegiatan berpikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu,
yaitu :
1. Adanya suatu pola berpikir yang secara luas disebut
logika.
2. Proses berfikirnya bersifat analitik. Penalaran
merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan
yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir
itu harus dilakukan suatu cara tertentu. Perasaan adalah suatu penarikan
kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran. Intuisi adalah suatu kegiatan
berpikir yang nonanalitik yang tidak mendasarkan diri pada pola pikir tertentu.
2. Logika
Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid)
kalau proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu.
Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika. Secara lebih luas logika
didefinisikan sebagai “pengkajian untuk berpikir sacara sahih”. Cara penarikan
kesimpulan berdasarkan penalaran ilmiah, yaitu logika induktif dan logika
deduktif. Logika induktif merupakan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus
individual nyata (khusus) menjadi kesimpulan yang bersifat umum, sedangkan
logika deduktif merupakan penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum
menjadi kasus yang bersifat individual (khusus). Penarikan kesimpulan secara
deduktif menggunakan pola berpikir silogisme. Disusun dari dua buah pertanyaan
dan sebuah kesimpulan
3. Sumber Pengetahuan
Pengetahuan dapat diperoleh dari :
1. Pengalaman;
2. Wahyu;
3. Otoritas;
4. Berpikir deduktif;
5. Berpikir induktif;
6. Metode ilmiah.
Pada dasarnya terdapat dua cara yang pokok bagi
manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Yang pertama adalah
mendasarkan diri kepada rasio dan yang kedua mendasarkan diri kepada
pengalaman. Kaum rasionalis mengembangkan paham apa yang kita kenal dengan
rasionalisme sedangkan mereka yang mendasarkan diri kepada pengalaman
mengembangkan paham yang disebut dengan empirisme. Kaum rasionalis beranggapan
bahwa pengetahuan didapatkan lewat penalaran rasional yang abstrak sedangkan
kaum empirisme pengetahuan manusia didapatkan lewat bukti konkret. Selain
rasionalisme dan empirisme masih terdapat cara untuk mendapatkan pengetahuan
yaitu intuisi dan wahyu. Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa
melalui proses penalaran tertentu. Suatu masalah dalam pikiran namun menemui
jalan buntu, tiba-tiba saja muncul di benak kita yang lengkap dengan jawabannya
dan kita merasa yakin bahwa itulah jawabannya namun kita tidak bisa menjelaskan
bagaimana caranya kita sampai ke sana. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa
diramalkan. Wahyu pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada para nabi dan
rasul-rasulnya.
4. Kriteria Kebenaran
a. Teori Koherensi
Menurut teori koherensi suatu pernyataan dianggap
benar bila pernyatan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar. Ahli filsafat yang mengembangkan teori
koherensi, diantaranya Plato (427- 347 SM) dan Aristoteles (384- 322 SM).
b. Teori Korespondensi
Menurut teori korespondensi suatu pernyataan adalah
benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi
dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Ahli filsafat dalam aliran
ini adalah Bertrand Russel (1872-1970).
c. Teori Pragmatis
Menurut teori ini, kebenaran suatu pernyataan diukur dengan
kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis. Teori ini dicetuskan oleh Charles S. Piece (1839- 1914)
B.
Pengetahuan dan Ilmu Pengetahua
Pengetahuan
adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep,
teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau
berguna. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui
dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika
seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu
yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang
mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang
bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan
ilmiah atau ilmu pengetahuan, menurut para ahli pengertiannya sebagai berikut :
1.
Ralph Ross and Ernest Van Den Haag dalam bukunya “The Fabric of Society”
menulis bahwa science is empirical, rasional, general and cumulative and it is
all four at once. Artinya ilmu memiliki kriteria empiris, rasional, umum,
kumulatif dan keempatnya serentak terpenuhi.
2.
Ashley Montagu dalam bukunya “The Cultured Man” menyebutkan bahwa science is a
systematized knowledge services from observation, study and experimentation
carried on order to determinate the nature or principles of whatbeing studied.
Artinya ilmu pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari
pengalaman, pembelajaran dan percobaan untuk menentukan hakikat yang sedang
dipelajari.
3.
V. Afayanev dalam bukunya “Marxist Philosophy” menyatakan bahwa science is the
systems of man’s knowledge on nature, society, and thought. It reflech the
world in concepts, categories and laws, the correctness and truth of wich are
verified by practical experience. Artinya ilmu pengetahuan adalah pengetahuan
manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam dalam
konsep, kategori-kategori dan hukum-hukum yang ketepatan dan kebenarannya dapat
diuji dengan pengalaman praktis.
4.
Helmy A. Kotto menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan
yang tersusun secara sistematik, konsisten, dan berkesinambungan serta telah
teruji kebenarannya dan dapat diandalkan kegunaannya bagi manusia.
5.
Dadang Ahmad, menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu proses
pembentukan (konstruksi) yang terus-menerus sampai dapat menjelaskan fenomena
dan keberadaan alam itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori
yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat
metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha
berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan
adalah produk dari istemologepi.
C. Metode Ilmiah dan Hubungannya dengan ilmu
pengetahuan
Menurut Almadk (1939),” metode
ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa
metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu
interelasi.”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
metode ilmiah (Scientific Method)
adalah metode atau cara tertentu dalam melakukan kajian untuk mendapatkan
pengetahuan mengenai realitas dari sesuatu melalui jalan percobaan (eksperimen)
atas sesuatu itu. Metode ilmiah merupakan prosedur untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan, ilmu pengetahuan didapatkan dari metode ilmiah. Oleh karena itu
tidak semua pengetahuan disebut ilmu, sebab ilmu pengetahuan diperoleh harus memenuhi
syarat-syarat tertentu yang disebut metode ilmiah. Metode adalah cara untuk
mengetahuai sesuatu dengan menempuh langkah-langkah yang sistematis. Metode
ilmiah merupakan pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode
ilmiah yang disebut epistemologi yaitu membahas bagaimana mendapatkan ilmu.
Diantara berbagai prosedur
pengembangan ilmu pengetahuan secara umum dapat mengikuti tahapan berikut
secara dinamis. Tahapan tersebut adalah minimal dimulai dari melakukan
prediksi, konfirmasi, menyusun prinsip, hukum, melakukan hipotesis atau dugaan
sementara, sehingga dengan menggabungkan tahapan perlakuan tersebut kita dapat
menarik kesimpulan. Kesimpulan tersebut berdasarkan fakta terprediksi dan
observasi atau penelitian untuk melahirkan fakta, sehingga akan menghasilkan
fakta baru yang akan dirumuskan dalam bentuk karangka konsep teori baru. Metode
penemuan teori baru tersebut biasanya juga menerapkan prinsip induksi atau
deduksi atau bahkan penggabungan kedua konsep tersebut, tergantung kondisi dan
situasi bagaimana konsep teori baru tersebut, oleh karena setiap cabang ilmu
kontennya berbeda-beda
.
Adapun kriteri dari metode ilmiah sebagai berikut :
1. Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan
dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata.
Janganlah penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira,
legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
2. Bebas dari prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai
sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan
suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian
yang objektif.
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
Dalam memahami serta memberi
arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua
masalah harus dicari sebab-akibat serta pemecahannya dengan menggunakan analisa
yang logis. Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau
hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat
dengan menggunakan analisa yang tajam.
4. Menggunakan hipotesis
Dalam metode ilmiah, peneliti harus
dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesis harus ada
untuk melakukan dugaan sementara mengenai persoalan serta memandu jalan pikiran
ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan
mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesis merupakan pegangan yang khas dalam
menuntun jalan pikiran peneliti.
5. Menggunakan ukuran objektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif.
Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani.
Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan
pikiran yang waras.
6. Menggunakan teknik
kuantitatif
Dalam memperlakukan data, maka
ukuran kuantitatif harus digunakan, kecuali untuk atribut-atribut yang tidak
dapat dikuantifikasikan. Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm,
kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan. Jauhi ukuran-ukuran seperti:
sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagainya.
Adapun konstruksi atau pembentukan ilmu pengetahuan melalui langkah-langkah
metode ilmiah (scientific method)
yang dijabarkan dalam tahapan berikut:
1. Perumusan
Masalah
Masalah
adalah topik atau objek yang diteliti dengan batasan yang jelas serta dapat,
diidentifikasi faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
2. Penyusunan kerangka fikir
Penyusunan kerangka fikir
dalam mengajukan hipotesis, merupakan penggabungan hubungan berbagai faktor
yang saling terkait.
3. Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan
argumentasi tentang kemungkinan jawaban sementara tentang masalah yang
ditetapkan, disusun berdasarkan pengetahuan atau teori yang ada dan harus diuji
kebenarannya dengan observasi ataupun eksperimentasi.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan
usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis dan kemudian diuji
apakah fakta-fakta tersebut mendukung hipotesis yang diajukan.
5. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis
data untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.
Sekiranya dalam pengujian tersebut fakta yang cukup mendukung hipotesis, maka
hipotesis diterima. Sebaliknya kalau tidak terdapat fakta-fakta yang mendukung
berati hipotesis ditolak. Hipotesis yang diterima sudah menjadi bagian dari
pengetahuan ilmiah, yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan
pengetahuan ilmiah, karena telah teruji kebenarannya.
Maka dari penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan
antara ilmu pengetahuan dan metode ilmiah yaitu dengan adanya metode ilmiah
maka dapat mempermudah dalam melakukan konstruksi atau pembentukan ilmu pengetahuan
yang baik dan benar.
D.
Kelompok Ilmu dari Ilmu Sosial Budaya Dasar
Untuk
memahami Ilmu Sosial Budaya Dasar termasuk kelompok ilmu pengetahuan yang perlu
dipahami lebih dahulu pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof. Dr. Harsja Bachtiar
(1981) mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
kelompok besar, yaitu kelompok ilmu alamiah (natural sciences), kelompok ilmu
sosial (social sciences), dan kelompok pengetahuan budaya (the humanities).
a. Kelompok Ilmu Alamiah (Natural Sciences)
Kelompok
ilmu alamiah bertujuan untuk memahami keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta. Untuk mengkaji hal itu, maka digunakan metode ilmiah. Caranya adalah
menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan itu. Kemudian dibuat analisis,
hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan atau disimpulkan. Adapun yang
termasuk dalam kelompok ilmu alamiah, antara lain adalah astronomi, fisika,
kimia, biologi, kedokteran dan mekanika.
b. Kelompok Ilmu Sosial (Social Sciences)
Kelompok
Ilmu Sosial bertujuan untuk memahami keteraturannya yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu, maka digunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu alamiah. Akan tetapi, hasil penelitiannya tidak
mungkin 100% benar. Hanya mendekati kebenaran dan tidak pula 100% salah.
Sebabnya adalah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu dapat berubah dari
waktu ke waktu. Adapun yang termasuk dalam kelompok ilmu sosial antara lain
adalah ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial.
c. Kelompok Pengetahuan Budaya (The
Humanities)
Kelompok
pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Peristiwa dan pernyataan itu pada
umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini mendapat pengaruh dari
metode ilmiah. Yang termasuk dalam kelompok pengetahuan budaya yaitu filsafat,
seni (sastra, tari, rupa, musik, suara dan lukis), sejarah, antropologi,
budaya, hukum dan agama.
Berdasarkan
pengelompokan ilmu pengetahuan di atas, Ilmu Sosial Budaya Dasar di satu sisi
termasuk kelompok ilmu sosial dan di sisi lain termasuk kelompok pengetahuan
budaya. Oleh karena itu, metode pendekatannya menggunakan metode pendekatan
gabungan (combined approach), yaitu di satu sisi pendekatan terhadap manusia
sebagai makhluk sosial dan interaksi dalam kelompok sosialnya, di sisi lain
pendekatan terhadap manusia sebagai makhluk budaya dan kemanusiaan.
Manusia
sebagai makhluk sosial (zoon politicon) adalah kodrati, artinya manusia sebagai
individu tidak akan mampu hidup sendiri dan berkembang sempurna apabila tidak
hidup bersama dengan individu-individu lain. Keharusan kita bersama
(bermasyarakat) itu karena manusia mempunyai kebutuhan yang hanya dapat
dipenuhi apabila berhubungan dengan manusia yang lain atau mendapat bantuan
dari manusia yang lain.
Di
sisi lain, manusia sebagai makhluk budaya adalah juga kodrati, artinya sejak
lahir sudah menjadi makhluk yang paling sempurna karena dibekali oleh Sang
Pencipta dengan akal, perasaan, dan kehendak yang membedakannya dengan makhluk
lain seperti hewan. Sebagai makhluk budaya, manusia hanya mampu mengembangkan
diri dan budayanya apabila hidup bersama dengan manusia lain. Dalam hubungan
tersebut manusia mempertimbangkan mana yang benar dan salah, mana yang baik dan
buruk, serta mana yang bermanfaat dan merugikan. Pertimbangan ini merupakan
awal terjadinya suatu sistem budaya yang menjadi norma kehidupan bersama.
PENUTUP
Kesimpulan
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang
disusun secara sistematik, konsisten, dan berkesinambungan satu sama lain yang
berasal dari pengalaman dan pengamatan. Sedangkan, Metode ilmiah (Scientific
Method) adalah metode atau cara tertentu dalam melakukan kajian untuk
mendapatkan pengetahuan mengenai realitas dari sesuatu melalui jalan percobaan
(eksperimen) atas sesuatu itu. Adapun berdasarkan pengelompokan ilmu
pengetahuan, maka Ilmu Sosial Budaya Dasar di satu sisi termasuk kelompok ilmu
sosial dan di sisi lain termasuk kelompok pengetahuan budaya. Sedangkan,
hubungan antara ilmu pengetahuan dan metode ilmiah yaitu dengan adanya metode
ilmiah maka dapat mempermudah dalam melakukan konstruksi atau pembentukan ilmu
pengetahuan yang baik dan benar.
Saran-saran
Di dalam pengembangan ilmu pengetahuan kita semua
disarankan agar tetap dalam mengawasi serta mengembangkan pendidikan yang
bermutu. Suatu pendidikan yang dilandasi ilmu pengetahuan yang tinggi akan
meningkatkan kualitas pendidikan itu terutama dalam pengembangan suatu negara.
Pembuatan makalah ini dilakukan bukan hanya untuk
menuntuskan tugas dari standar kompetensi yang ada tetapi pembuatan suatau
makalah diharapkan agar dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang ilmu
pengetahuan yang diciptakan demi terwujudnya Negara yang adil makmur dan
tentram.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Makasssar : Anugrah Mandiri.
#Belajarmudah - Contoh Makalah Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah
Reviewed by Zulfadly Saleh S
on
November 19, 2013
Rating:
kerennn..
ReplyDeleteNumpang cpas yahhh buat referensi makalah:D
ReplyDelete